detikFinanceDireksi BUMN Farmasi dari kiri ke kanan Dirut Indofarma Yeliandriani, kedua dari kiri - Foto: detikcom/Shafira Cendra AriniPT Indofarma Tbk dan anak perusahaan tengah terseret kasus dugaan penyimpangan keuangan hingga menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 371 miliar. Tak hanya itu, Badan Pemeriksa Keuangan baru-baru ini juga menemukan bahwa perusahaan terjerat utang pinjaman online .
"Kami jelaskan bahwa kinerja Indofarma mengalami tren menurun sejak tahun 2021 s.d 2023, baik secara pendapatan maupun profitabilitas. Namun di 2023 telah dilakukan upaya-upaya perbaikan, terutama di beban usaha dan keuangan," kata Shadiq, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu .
Dalam bahan paparannya, tercatat bahwa pada tahun 2022 sendiri Indofarma mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,14 miliar. Jumlah pendapatan 2023 juga turun lebih dari 70% dari target perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2023 di angka Rp 1,87 triliun.Selanjutnya, besaran beban sebelum pajak atau EBITDA tahun 2023 tercatat sebesar negatif Rp 293 miliar. Menurut Shadiq, angka ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya di negatif Rp 361 miliar.
Bumn Farmasi Holding Bumn Farmasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »