Lahan Bekas Likuefaksi di Sulteng Diubah Jadi Taman Wisata

  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 75 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Sekelompok pemuda di desa Lolu, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah berinisiatif memanfaatkan lahan bekas likuefaksi sebagai tempat wisata. Ide itu muncul disaat mereka kesulitan memperoleh pekerjaan karena belum dapat diolahnya areal persawahan dan kebun yang rusak akibat bencana gempa 2018.

Suatu sore di desa Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sejumlah orang terlihat asyik mengamati foto-foto yang terpasang di batang-batang pohon jati yang telah mati dan mengering. Foto-foto itu memuat gambar-gambar dampak bencana alam dua tahun silam. Sejumlah lainnya sibuk berfoto-foto atau sekedar duduk mengobrol bersama teman atau anggota keluarga sambil menunggu matahari terbenam di balik pegunungan bagian barat.

Sebelum menjadi taman wisata, lokasi tersebut, merupakan bekas kebun jati yang mengalami pergeseran sejauh 10 meter akibat pergerakan tanah. Butuh waktu sebulan untuk membersihkan tempat tersebut dari semak belukar dan menatanya kembali menjadi taman yang indah. Semuanya dikerjakan secara bergotong royong oleh kelompok pemuda. Untuk biaya pengerjaan dan penataan taman itu,para pemuda berpatungan 10 ribu rupiah per orang sehingga terkumpul dana awal sebesar 500 ribu rupiah.

Pengunjung diminta membayar lima ribu rupiah per orang sebagai harga tiket masuk. Pengelola taman mengharuskan pengunjung mematuhi protokol kesehatan, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Pengelola juga menyediakan sejumlah tenda yang dapat disewa seharga 25 ribu rupiah per malam bagi mereka yang ingin bermalam di alam terbuka.

Diakuinya ide mengemas lokasi bekas bencana menjadi tempat wisata tersebut berangkat dari kegelisahan yang dirasakan mereka karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dia menceritakan, karena gempa bumi 2018, warga desa tidak lagi dapat mengolah lahan pertanian yang rusak. Kondisi itu diperparah dengan pandemi COVID-19 yang semakin menekan perekonomian warga.

“Karena saat gempa kemarin, mata pencaharian hilang, jadi ada tempat ini, jadi bangun tempat jualan di sini. Jadi itu sudah pemasukan yang ada. Kalau di sini lumayan dari sore sampai malam itu saya saya dapat seratus sampai dua ratus ribu,” ungkap Ademega.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

KKP siap kembangkan budidaya ikan di lahan bekas galian tambangKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan budidaya ikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memanfaatkan lahan bekas galian tambang, dan ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Lahan Pemakaman Krisis, DKI Harus Optimalkan TPU RorotanHingga kini lahan pemakaman dengan prototap covid-19 terus menipis. Di TPU Pondok Ranggon saja kemarin tersisa 300 petak lahan pemakan saja.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Ekonom: UU Cipta Kerja Bisa Lindungi Lahan dan Sejahterakan PetaniEkonom Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara mengatakan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja dinilai tetap memprioritaskan perlindungan lahan pertanian UUCiptaKerja
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Hidayatullah Jadikan Dakwah dan Pedidikan Lahan Jihad Utama |Republika OnlineHidayatullah terus mendorong terwujudnya persatuan umat.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

UU Cipta Kerja Tetap Lindungi Petani dan Lahan Pertanian'Secara tidak langsung itu mewajibkan pemerintah harus membuka lahan pertanian baru untuk mengganti lahan yang sudah dialihfungsikan tadi,' sambungnya.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »