Kisah Seorang Pasien Corona COVID-19 di Masa Terkelam Wuhan

  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 34 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 83%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Xiao Ya, seorang pasien corona COVID-19 di Wuhan harus berpisah berminggu-minggu dengan kedua orangtuanya selama menjalani perawatan.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Sekolah Dasar di Wuhan, Tiongkok, bernama Xiao Ya sesekali masih sesak setelah berminggu-minggu dibolehkan pulang dari rumah sakit, di mana ia menghabiskan waktu selama sebulan dirawat sebagai pasien positif corona COVID-19.

Berpikir positf selalu jadi cara Xiao dan pasien lain mejaga semangat satu sama lain. Sebagai catatan, ayah Xiao yang berusia 70 tahun telah batuk selama 10 hari dan ibunya berusia 68 tahun kehilangan nafsu makan selama seminggu pada akhir Januari 2020. **Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Tiga hari dari itu, orangtua Xiao akhirnya dipindahkan ke rumah sakit dengan fasiltas memadai, dan Xiao pun langsung memeriksa kondisi paru-parunya."Tiga hari pertama benar-benar kaos. Petugas medis, semua dari Provinsi Shandong, tak tahu apa yang mesti dilakukan," katanya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Anies Teken Perpanjangan Tanggap Darurat Covid-19 hingga 19 AprilKepgub Nomor 361 tahun 2020 itu diteken pada Selasa (31/3) dan menyebutkam status tanggap darurat covid-19 di ibu kota berlangsung hingga 19 April.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Kisah Perjuangan Pasien Covid-19 Melawan Corona hingga Meninggal DuniaSepulang dari Yogyakarta, JD mengungkapkan, kakaknya mulai batuk-batuk dan merasakan sakit tak biasa di tenggorokan sampai akhirnya dinyatakan positif Corona. Begini ceritanya.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Jumlah Pasien Covid-19 Bertambah, Kapan Harus Curiga Gejalanya?Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Berikut saat yang tepat curiga pada gejala penyakit dari virus corona ini. tks info nya
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Dokter Agus Taolin: Cegah Covid-19, Masyarakat Harus Dukung PemerintahBerita hoax itu tidak hanya merugikan dia secara pribadi, tetapi juga keluarga, pasien, dan rekan-rekan sejawatnya. Gx kebalik pa Hrsny pemerintah dukung rakyat '* knp y dokter aja ke bolak balik , kykny dokter ini korban corona , jd salah ngomong
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Jumlah Pasien Covid-19 Bertambah, Kapan Harus Curiga Gejalanya?Lantas sebenarnya kapan Anda harus mencurigai bahwa Anda terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini? / Sains TerhubungDariRumah tak perlu dicurigai, cukup mawas diri. kira2 penting utk cek medis, ya silakan. masa iya yg dianggap sehat dipaksakan sakit, tp yg sakit dipaksakan sehat. di ilmu medis setau sy tak ada rumus begitu. mohon maaf atas keawaman sy..
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Negara Asia Timur Harus Mitigasi Guncangan Ekonomi Covid-19 |Republika OnlineKawasan Asia Timur punya kemampuan mitigasi yang baik menghadapi guncangan.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »