Saat ditanya upaya untuk mengurangi dampak kerusakan ekologis, Prima mengatakan saat ini Satgas Penataan Ekosistem tengah melakukan sejumlah upaya."Kami punya wadah Satgas penataan ekosistem yaitu panglima, dan ada komandan sektor di lapangan yang menangani," ujar Prima.
Santa , tukang perahu eretan di wilayah Purwadana, Gempol, mengatakan pencemaran ini disinyalir berasal dari limbah industri. Ia bercerita perubahan bau dan warna sungai terjadi sejak Jumat sore . Menjelang magrib, Santa mengaku melihat aliran sungai tiba-tiba menghitam. Seketika, lanjut dia tercium bau menyengat.
"Saya sampai mual-mual," ujar Santa yang setiap hari membantu warga menyeberang sungai ke Kampung Sumedangan. Saat pagi hari, Santa dikagetkan dengan bangkai ikan yang berceceran di pinggir sungai. Mulai dari ikan tawes, mujair, lundu dan berbagai ikan lainnya. Bahkan saat, menyusuri Citarum Senin siang, ditemukan banyak ikan sapu-sapu yang mati. Bau menyengat juga tercium menusuk hidung.Peneliti dari Ecological Observation and Wetland Conservation menduga ikan mati secara tak wajar karena air berbau dan berubah warna.
kataair
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »