Kenaikan harga dipicu oleh terkoreksinya ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat . Di sepanjang pekan ini, ringgit Malaysia melemah tajam 1,12% di hadapan sisehingga membuat harga CPO menjadi lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Malaysian Palm Oil Board melaporkan bahwa persediaan CPO Malaysia pada akhir September 2022 naik 10,5% dari bulan sebelumnya menjadi 2,32 juta ton dan menjadi posisi tertinggi dalam hampir tiga tahun. Sementara Surveyor Kargo Intertek Testing Services mengumumkan ekspor CPO Malaysia pada periode 1-10 Oktober 2022, turun 17,3% dari periode yang sama pada bulan sebelumnya.
Beberapa analis terkemuka dunia telah memprediksikan bahwa harga CPO akan melemah. Salah satu konsultan komoditas LMC International memproyeksikan jika harga CPO akan diperdagangkan di kisaran 3.200-3.500/ton pada tahun depan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »