TEMPO.CO, Jakarta - Kekesalan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal investor asing yang batal datang menanamkan modalnya di Indonesia ditanggapi oleh peneliti Institute for Development of Economics and Finance Andry Satrio Nugroho.Andry mengatakan setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan perusahaan asing masih enggan berinvestasi di Indonesia. Pertama, karena investor masih melihat mahalnya biaya untuk menanamkan modal di Tanah Air.
Andry menuturkan, salah satu keberhasilan investasi dari Cina yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus Industri di Morowali, Sulawesi Tengah. Alasannya sederhana, karena Indonesia memiliki sumberdaya yang tidak dimiliki negara ASEAN lain yakni nikel. Adapun Lithium menjadi bahan baku untuk membuat baterai lithium untuk kendaraan listrik Cina.Faktor kedua yang membuat investor asing masih enggan masuk ke Indonesia karena ruwetnya regulasi dan juga regulasi yang seringkali berubah.
Rasain lu, biar nyaho 🤣
Kartu indonesia sabar mana jae
Sebenarnya dia itu pemimpin bukan ?!
Introspeksi itu penting.
Mampos! 🤣
jangankan investor asing, kita warga negara aja disusah2in mau usaha, urus perpanjang domisili susah..pajak reklame pajak shop sign .. blm iuran ormas, kalau iuran rt wajarlah..yg bikin kaget tiba2 ada tagihan 5 thn pajak air cc. pak jokowi
Tadinya mau datang tp ngomong ama lu ga enak trus cabut lg 🤣🤣😂
gadis tetangga lebih seksi om.
Yang lain masih ada yg datang kok, 'Jangan kufur Nikmat', gitu Den Joko. 😌
Sukurin aja pak...
Jangan gitu lah pak. Sesuai sop aja. Kalo apa apa di permudah untuk investor negara lain bisa habis negara ini pak
Anggap saja Jokowi lagi bingung dgn kedunguannya sendiri
Pak Jokowi, gak usah kesal. Kami paham, kok, upaya bapak bakal gak efektif karena dirong-rong dari 8 penjuru angin.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »