Jokowi: Jangan Terjadi Lagi Perebutan Jenazah Pasien Covid-19

  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 23 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 59%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Presiden Joko Widodo mengawasi adanya fenomena rebutan jenazah di rumah sakit selama pandemi Covid-19 ini. Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Menurut Jokowi, fenomena ini terjadi karena tidak masifnya komunikasi antara pemerintah dengan tokoh masyarakat terkait dampak Covid-19. "Pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog, dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran, harus kita libatkan. Sehingga jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid oleh keluarga.

Baca Juga: Jokowi menekankan perlu ada tahapan seperti pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat serta tujuan metode tes Covid-19 itu. "Pemeriksaan PCR maupun rapid test yang ditolak oleh masyarakat, ini karena apa? Mungkin datang-datang pakai PCR, datang-datang rapid test, belum ada penjelasan terlebih dahulu. Sosialisasi dulu ke masyarakat yang akan didatangi sehingga yang terjadi adalah penolakan," kata Jokowi.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 25. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jokowi: Jangan Ada Lagi Ambil Paksa Jenazah yang Jelas-jelas Covid-19Jokowi menanggapi masih banyaknya keluarga yang mengambil paksa jenazah anggota keluarga mereka yang mengidap Covid-19.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Jokowi: Jangan Terjadi Lagi Jenazah Positif Covid-19 Direbut KeluargaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar komunikasi kepada masyarakat terkait penanganan Covid-19 dilakukan dengan lebih... PBIDI sebaiknya jenazah yang di ambil kelaurganya di persilakan , asal kalau tertutar tidak usah di rujuk di RS , suruh rawat sendiri
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

UPDATE: Berkurang 2, RSKI Pulau Galang Rawat 19 Pasien Positif Covid-19Secara keseluruhan terdapat 44 pasien yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit dadakan tersebut.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Presiden Jokowi minta para menteri buat terobosan atasi COVID-19'.. sekali lagi, saya minta agar kita bekerja tidak linear. Saya minta ada sebuah terobosan yang bisa dilihat oleh masyarakat dan terobosan itu diharapkan betul-betul berdampak pada percepatan penanganan ini, tidak datar-datar saja,' jokowi jokowi Drama tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Coba mulai dari bubarkan BPIP
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Epidemiolog Sarankan Jokowi Ultimatum DKI dan Jatim Soal Penanggulangan Covid-19Epidemiolog Universitas Indonesia menyarankan Presiden Jokowi memberi peringatan terhadap Jakarta dan Jawa Timur untuk menangani Covid-19. Tak akan mau sob, selama pusat juga masih bikin kebijakan yang tak mendukung cara daerah mengendalikannya... Intinya ekonomi harus jalan dan kalian pikirkan sendiri cara tidak tertular covid19. Kenapa ultimatum diri sdiri?!! Wan Abud dan gaberner puteri salju gak becus kerja rakyat jadi korban... Mending mundur saja.. Ngandakin fasukan ayat gak ampuh
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Kerja Menteri Lamban Atasi Covid-19, Jokowi Marah di Rapat KabinetPresiden Jokowi terlihat marah saat memimpin rapat kabinet paripurna yang digelar internal pada 18 Juni 2020. Manajemen kedaruratan wabah (taktik dan strategi). Padahal blm lama ini di survey 67% rakyat puas dg kinerja pemerintah. Sekarang kok marah. Terbukti brti surveyny kaleng2an.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »