Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance , Eko Listiyanto meminta kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk segera melakukan tindak lanjut atas temuan Financial Crimes Enforcement Network . Temuan ini dipastikan mengganggu kinerja perbankan.
"Sungguh pun aturan tentang transaksi di perbankan sudah cukup ketat, terlebih lagi yg menyangkut pencucian uang dan transaksi mencurigakan lainnya," imbuh dia. Hingga suatu ketika, media AS, BuzzFeed News memperoleh bocoran dokumen keuangan Departemen Keuangan AS dan meneruskannya kepada Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional . Bocoran tersebut kemudian diketahui sebagai dokumen FinCEN.
Dalam hal ini, Bank seharusnya memastikan bahwa mereka tidak membantu nasabah untuk mencuci uang atau memindahkannya dengan cara yang melanggar aturan. Secara hukum, Bank harus tahu siapa nasabah mereka. Tidak cukup hanya mengajukan SAR kemudian mengambil uang kotor dari nasabah sambil mengharapkan pihak berwenang untuk menangani masalah tersebut. Jika bank memiliki bukti aktivitas kriminal, maka harus berhenti memindahkan uang tunai dari nasabah yang bersangkutan.
- Bukti bahwa salah satu rekan terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan bank Barclays di London untuk menghindari sanksi yang dimaksudkan untuk menghentikannya menggunakan layanan keuangan di Barat. Sebagian uang tunai digunakan untuk membeli karya seni.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »