REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Hubungan antara Turki dan Rusia mencapai titik terendah baru dengan peluncuran saluran TV berbahasa Rusia dan akun media sosial di Ankara untuk melawan"berita palsu" dari Moskow. Tujuan resmi platform digital baru ini adalah"memerangi disinformasi dan manipulasi."
"Seperti banyak negara Barat, Turki telah menjadi target kampanye disinformasi Rusia yang intens," Dr Emre Ersen, pakar hubungan Turki-Rusia dari Universitas Marmara di Istanbul, mengatakan kepada Arab News. Hubungan antara kedua negara menjadi semakin tegang. Penembakan jet tempur Rusia oleh pasukan Turki pada November 2015 memicu perang informasi yang sengit di antara media mereka.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk episode tersebut sebagai"pelanggaran mencolok terhadap hak-hak jurnalis."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »