Hikmahanto: Jangan Akui Nine Dash Line China, Jangan Jalin Kerja Sama

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

'Kita pemerintah konsisten untuk tidak mengakui nine dash line itu, dengan apa? Jangan buat kerja sama,' ujar Hikmahanto.

"Kita pemerintah konsisten untuk tidak mengakuiitu, dengan apa? Jangan buat kerja sama," ujar Hikmahanto dalam diskusi bertajuk Kedaulatan RI Atas Natuna di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin .Hikmahanto mengatakan, beberapa waktu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, nelayan China diperbolehkan memancing di wilayah tersebut tetapi harus izin terlebih dahulu kepada Indonesia.

Menurut dia, ide tersebut bagus tetapi pemerintah China tidak akan menyetujuinya karena mereka menganggap daerah itu merupakan miliknya sehingga tak perlu izin kepada Indonesia. "Artinya dia mundur dari klaim. Kalau dia mundur dari klaim mereka, berarti dia akan mundur dari klaim 9 garis putus yang tak akan mungkin pernah terjadi," kata dia.Baca juga:Kapal-kapal tersebut masuk ke perairan Indonesia pada 19 Desember 2019.

Kapal-kapal China yang masuk dinyatakan telah melanggar zona ekonomi eksklusif Indonesia dan melakukan kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing . Selain itu, Coast Guard China juga dinyatakan melanggar kedaulatan di perairan Natuna karena China mengklaim sepihak.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Prof Hikmahanto 💪🏻

Prinsip jaga kedaulatan NKRI adalah tolak negousasi. Kita harus memahami pola jaga kedaulatan seperti yang diterapkan china pada properti miliknya seperti hongkong,macao,dan beruang Panda.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jangan Sepelekan Dampak Alergidampak alergi tidak hanya berhenti pada gejala yang dialami, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup anak dan akan menjadi beban orang tua dalam hal biaya penangananya. alergi
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Wagub Sumbar: Mari Bersaing Cerdas, Jangan Ada HoaksNasrul Abit berharap tak ada penyebaran hoaks saat Pilkada berlangsung.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Perabot Berkarat? Jangan Khawatir, Bersihkan dengan Cara IniJika furnitur di rumah Anda berkarat berikut cara menghilangkannya:
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Jangan Anggap Remeh Masalah AlergiPencegahan alergi sejak dini perlu menjadi perhatian orang tua karena dapat memengaruhi asupan nutrisi pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Mentan: Jangan Coba-coba Alih Fungsi Lahan Pertanian'Alih fungsi lahan musuh kita bersama. Siapapun itu, pejabat yang menandatangani (untuk mengalihfungsikan lahan), akan dihukum lima tahun penjara.'
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

ICW: UU KPK Baru Memperlambat Kerja KPK, Jokowi Jangan Buang Badan'Untuk itu ICW mendesak agar Presiden Joko Widodo agar tidak buang badan saat kondisi KPK yang semakin lemah akibat berlakunya UU KPK baru,' kata Kurnia. belom mulai kerja kpk baru udh dibilang lemah, udah kerja presiden dibilang bikin lemah. ICW cari panggung doang ni.diem dulu, liat, baru komentarin Kehabisan bahan buat mancing sponsor ya ? UU itu bukan hasil kerja presiden semata, bahkan lebih banyal peran DPR (namanya juga legislator) Semoga cepet dapat sponsor ya... ICW ini dapat dana untuk makan dari KPK bukan ?
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »