CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial yang berkontribusi pada kesuksesan saingannya TikTok. FOTO/Forbes- CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial yang berkontribusi pada kesuksesan saingannya.
"Orang-orang semakin menggunakan umpan jejaring sosial mereka untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti.
Zuckerberg menyebut,"TikTok sebagai pesaing yang sangat efektif selama wawancara dan mengakui bahwa perusahaan itu agak lambat dalam hal ini karena tidak sesuai dengan pola sosial saya, bagi saya rasanya lebih seperti versi YouTube yang lebih pendek," kata dia. Zuckerberg percaya bahwa penting bagi Meta untuk mengembangkan Artifical Inteligence yang dapat merekomendasikan berbagai konten termasuk foto dan teks kepada pengguna selain hanya video pendek.
"Terkadang saya ingin menonton video secara khusus, tetapi sering kali saya hanya ingin yang terbaik," ujarnya.Sebagai informasi, awal pekan ini Meta memulai debut headset realitas virtual quest pro yang ditujukan untuk penggemar VR sebagai lawan dari pendatang baru yang akan berharga USD1.500. Sebelumnya dikabarkan, harta kekayaan Mark Zuckerberg anjlok USD 71 miliar atau lebih dari Rp 1.000 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »