/ptp. Kenaikan harga CPO tampaknya terbatasi oleh isu resesi global yang kian santer belakangan ini.
Ekonom ternama Nouriel Roubini atau 'Dr.Doom' memproyeksikan resesi akan menghantam Amerika Serikat pada akhir 2022 sebelum menyebar secara global pada tahun depan. "Ringgit yang terus terdepresiasi ke level terendah 24 tahun selama tiga bulan beruntun terhadap dolar AS karena kenaikan suku bunga, tidak cukup untuk menarik permintaan ekspor yang lebih tinggi," tutur Pendiri Palm Oil Analytics Sathia Varqa dikutip"Meningkatnya pasokan dan meningkatnya faktor makro negatif, termasuk kenaikan inflasi dan suku bunga, kian menekan harga," tambahnya.
Bahkan, pemerintah Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia juga menurunkan harga acuan minyak sawit mentah untuk periode 16-31 Oktober 2022 pada US$ 713,89/ton, turun dari harga acuan sebelumnya di US$ 792,19/ton pada paruh pertama bulan ini. Harga dasar impor CPO dipatok menjadi US$ 858/ton, turun dari harga sebelumnya di US$ 937/ton. Sementara, impor minyak sawit RBD di banderol harga US$ 905/ton dari US$ 982/ton.Lantas, bagaimana prediksi harga CPO ke depannya?
Serok
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »