Mudik merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri. Namun, tahun ini mudik dilarang sejak pembatasan sosial berskala besar diberlakukan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19. Lantas, apakah tidak mudik ini bisa memengaruhi kondisi jiwa atau psikologis seseorang?Psikiater Gina Anindyati mengatakan, sebenarnya pada setiap periode, ada saja orang-orang yang tidak dapat mudik atau tidak memungkinkan untuk mudik.
Bedanya, karena pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak orang diharuskan tetap berada di rumah saja dan tidak mudik untuk mencegah penyebaran dan penularan virus"Oleh karena itu, jika ditanya apakah ada pengaruh dengan kondisi kejiwaan seseorang, bisa saja ada. Apalagi bagi orang-orang yang menggunakan mudik ini sebagai salah satu kesempatan untuk bertemu dengan keluarga atau orang terdekat.
berita krg bermanfaat nie
Judul nya memprovokasi. Lbh baik alamin gangguan jiwa daripada masuk liang kubur. Gangguan jiwa masih bisa ditolong.
Hah masaa
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »