yang mengalami turbulensi parah dalam perjalanan dari London ke Singapura pekan lalu. Temuan awal menyebut penerbangan SQ321 jatuh 54 meter dalam waktu kurang dari lima detik.
"Perubahan gaya gravitasi kemungkinan besar mengakibatkan penumpang yang tidak terikat sabuk pengaman dapat mengudara," tambah laporan itu.Laporan menyebut pilot berhasil memegang kendali untuk menstabilkan pesawat ketika gaya gravitasi berfluktuasi. Fakta ini diketahui berdasarkan perekam data penerbangan dan data perekam suara kokpit, di mana sinyal pengencangan sabuk pengaman dinyalakan ketika insiden tersebut terjadi.
Dalam pernyataan yang dibagikan di media sosial, Singapore Airlines mengatakan bahwa pihaknya telah mengakui temuan penyelidikan tersebut. Pihaknya juga bekerja sama dengan otoritas terkait. "Kami berkomitmen untuk mendukung penumpang dan awak kapal yang berada di pesawat SQ321 pada hari itu, serta keluarga dan orang-orang terkasih mereka. Ini termasuk menanggung biaya pengobatan dan rumah sakit, serta bantuan tambahan apa pun yang mungkin mereka perlukan," tambah perusahaan.
Turbulensi Fakta Baru Maskapai Penerbangan Pesawat Terbang
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »