REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Emil Salim mengatakan dampak Covid-19 bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi juga masalah-masalah lain. Karena itu, penerapan normal baru seyogyanya tidak dilakukan dengan cara biasa seperti kemarin-kemarin, tetapi harus lebih frontal.
Selain itu, kebijakan tatanan normal baru seharusnya tidak hanya mengedepankan pendekatan dari sisi kesehatan, tetapi juga mencakup semua sektor yang menopang kehidupan masyarakat. Ia mengatakan persiapan normal baru harus lebih frontal, mencakup semua aspek kehidupan masyarakat."DPR harus paham bahwa masyarakat 2020 setelah COVID-19 tidak sama dengan kebutuhan masyarakat 2019. Karena itu bermacam-macam persiapan perundang-undangan. Kemarin itu Minerba , keliru kalau menganggap bahwa minerba meneruskan 2019. No, 2020 lain. Keliru kalau menganggap bahwa UU Cipta Kerja seperti cipta kerja meneruskan 2019. No, salah.
"COVID-19 ini bukan hanya masalah kesehatan. Dia adalah masalah yang mempunyai dampak besar. Dia menghendaki pandangan pembangunan di mana listrik dan telekomunikasi menjadi dasar dari social infrastructure, landasan infrastruktur sosial. Tanpa air, tanpa listrik, tanpa telekomunikasi, masyarakat yang kita idam-idamkan selamat dari virus tidak bisa kita bangun," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »