Emil Salim: Normal Baru Bukan Normal Seperti Kemarin-Kemarin |Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 52 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Normal baru harus lebih frontal, mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. newnormal NewNormal2020 newnormaldemirakyat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Emil Salim mengatakan dampak Covid-19 bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi juga masalah-masalah lain. Karena itu, penerapan normal baru seyogyanya tidak dilakukan dengan cara biasa seperti kemarin-kemarin, tetapi harus lebih frontal.

Selain itu, kebijakan tatanan normal baru seharusnya tidak hanya mengedepankan pendekatan dari sisi kesehatan, tetapi juga mencakup semua sektor yang menopang kehidupan masyarakat. Ia mengatakan persiapan normal baru harus lebih frontal, mencakup semua aspek kehidupan masyarakat."DPR harus paham bahwa masyarakat 2020 setelah COVID-19 tidak sama dengan kebutuhan masyarakat 2019. Karena itu bermacam-macam persiapan perundang-undangan. Kemarin itu Minerba , keliru kalau menganggap bahwa minerba meneruskan 2019. No, 2020 lain. Keliru kalau menganggap bahwa UU Cipta Kerja seperti cipta kerja meneruskan 2019. No, salah.

"COVID-19 ini bukan hanya masalah kesehatan. Dia adalah masalah yang mempunyai dampak besar. Dia menghendaki pandangan pembangunan di mana listrik dan telekomunikasi menjadi dasar dari social infrastructure, landasan infrastruktur sosial. Tanpa air, tanpa listrik, tanpa telekomunikasi, masyarakat yang kita idam-idamkan selamat dari virus tidak bisa kita bangun," katanya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Emil Salim: Penerapan Normal Baru Harus Dilakukan Lebih FrontalAnggota Kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Emil Salim mengatakan dampak COVID-19 bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi juga masalah-masalah lain. emilsalim
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

New Normal Itu Bukan “Old Normal” |Republika OnlineEra baru itu juga berarti memasuki sebuah era dengan karakter dan perilaku yang baru.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Yurianto: New Normal Bukan Dimaknai Kondisi Sudah NormalYurianto meminta masyarakat memahami bahwa new normal tidak bisa dimaknai kondisi sudah kembali normal.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Covid-19 Indonesia catat rekor lagi, 1.624 kasus baru dalam sehari, 'jangan merasa normal-normal saja'Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 59.394 orang pada Kamis (02/07), bertambah 1.624 dalam 24 jam. Presiden menyatakan 'berbahaya sekali jika kita masih merasa normal-normal saja'. pernah baca kalo data yg release itu adalah data delay, jadi angka hari ini adalah angka seminggu lalu Betul, orang yg terpapar positif covid19 msh tinggi. Diluar normal ini mah.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »

Contactless Store Jadi Solusi Bisnis di Era Normal BaruKonsep contactless store menjadi salah satu inovasi yang banyak diterapkan setelah wabah Covid-19 berakhir.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

New Normal, Kargo Jadi Peluang Bisnis MaskapaiDirektur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai saatnya maskapai mengedepankan bisnis kargo dalam rangka menjalani new normal.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »