sempat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Meski tak dapat memantau langsung keberadaan elang Jawa,beruntung dapat mengunjungi museum elang Jawa dan berbincang dengan salah satu Pengendali Ekosistem Hutan yang bertanggung jawab memantau keberadaan burung tersebut.oleh M.E.G Bartelsy pada tahun 1924," kata Koordinator PEH Bidang II Sukabumi TNGGP, Andriyatno Sofiyudin.
Selain tak dapat dilepaskan dari sejarah, faktor lain yang menjadikan Cimungkad sebagai pusat monitoring elang Jawa adalah kelimpahan pakan serta lokasinya yang mudah dijangkau dan dekat dengan permukiman. "Yang dilakukan saat monitoring itu untuk mengetahui keberadaan satwa baik dari perilaku, habitatnya, satwa prey-nya seperti apa sehingga ke depan pihak pengelola dapat melakukan pengelolaan lebih lanjut," ujarnya.Andriyatno mengungkapkan berdasarkan hasil pemantauan, jumlahdi TNGGP terbilang fluktuatif. Pada 2015 jumlahnya berkisar 6 individu, 2016 sebanyak 17 individu, kemudian 2017 adalah 12 individu, 2018 sebanyak 7 individu, lalu 2019 ada 8 individu, dan 2020 terdapat 10 individu.
Adapun jika data 2015-2016 terlihat tinggi penyebabnya adalah jumlah pemantauan dalam setahun adalah 5 kali. Sedangkan mulai 2017 hingga kini, pemantauan lebih dimaksimalkan dengan hanya 3 kali saja dalam setahun.
kirain di sleman
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »