REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Mohammad Faisal menganjurkan pemerintah harus menerapkan kebijakan at all cost mempercepat pengobatan dan pencegahan penularan virus corona lebih luas.
Kebijakan ini memang akan membebani pemerintah dan berpotensi menimbulkan konsekuensi pembengkakan defisit anggaran sejalan dengan pendapatan APBN yang juga turun tajam. Namun, Faisal menekankan, perhitungan kemanusiaan semestinya harus lebih dikedepankan dibandingkan kalkulasi ekonomi yang masih dapat ditanggulangi sejalan dengan pulihnya ekonomi masyarakat.
Di sisi moneter, Faisal mengatakan, otoritas keuangan Indonesia perlu mencontoh otoritas moneter beberapa negara yang aktif terjun memberikan insentif. Khususnya ketika kebijakan suku bunga acuan dan beragam kebijakan konvensional tidak bekerja secara optimal seperti sekarang. Terobosan yang bisa dilakukan Bank Indonesia dan pemerintah yaitu merevisi Peraturan Bank Indonesia no/10/13/PBI/2008 ataupun Undang-Undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Yakni dengan memberikan keleluasaan BI untuk membeli SUN di pasar keuangan primer untuk mengakomodasi kepentingan pembiayaan negara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »