Dirjen Penguatan dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati didampingi Deputi Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Hendig Winarno melihat langsung alat Radiation Portal Monitor yang dipasang di BATAN Serpong seusai dilakukan serah terima alat RPM dari Konsorsium Program Pengembangan Teknologi Industri kepada Pemerintah dalam hal ini diwakili Kemenristekdikti di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis .
Ia mengatakan pemasangan RPM ini masih jauh dari mencukupi karena jumlah pelabuhan di Indonesia mencapai 172 pelabuhan. Selain itu, objek vital, perbatasan darat dan bandara juga perlu dipasang. RPM ini diperlukan juga dalam industri peleburan baja untuk mendeteksi radiasi dari bahan baku sehingga didapat hasil produk yang bebas kontaminasi dari bahan pemancar radiasi atau zat radioaktif.
Dalam Konsorsium RPM tersebut, BATAN mengembangkan sistem deteksi, Fakultas MIPA UGM mengembangkan perangkat lunak dan kendali RPM, dan PT LEN mengembangkan komunikasi data dan yang akan memproduksi dan menjual RPM. Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jazi Eko Istiyanto mengatakan Indonesia baru menghasilkan prototipe RPM melalui konsorsium RPM yang melibatkan BATAN, LEN dan UGM.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »