REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor menyatakan longsor menjadi bencana yang paling sering terjadi di Kota Bogor. Untuk mengantisipasi itu, BPBD berencana memasang alat pendeteksi longsor di semua titik. Baca Juga Kepala BPBD Kota Bogor Juniarti Estiningsih menjelaskan, BPBD hanya memiliki satu alat early warning system yang berfungsi untuk mendeteksi pergerakan tanah untuk mengetahui potensi bencana longsor.
Kedepannya, Esti menjelaskan, akan menjalin kerja sama dengan ilmuan asal UGM. Dengan begitu, Esti menyebut, masyarakat dapat mengerti dan mengetahui lebih dini gejala dan potensi longsor di daerah masing-masing. Esti mengatakan, BPBD akan mencoba melakukan negosiasi dengan ilmuan UGM untuk menyediakan EWS yang lebih ekonomis. Sehingga, kelurahan di Kota Bogor dapat memiliki alat untuk mendeteksi bencana longsor.
Esti menjelaskan, EWS yang dipasang di Kelurahan Bojongkerta menelan biaya hingga ratusan juta. "Kalau dibantu oleh BNPB itu ratusan juta ya harganya. Tapi dengan satu alat itu, kita juga terima kasih sekali kita dapat bertemu dengan ahli-ahli UGM," jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »