JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menilai cara pikir kubu Moeldoko dalam gugatan uji materi AD/ART Partai Demokrat bersifat totaliter. Dia bahkan menganalogikan gugatan yang dilayangkan melalui advokat kawakan Yusril Ihza Mahendra itu seperti pola Adolf Hitler.
"Setelah kami menyelidiki asal usul teologi yang dipakai oleh Yusril dalam menghadirkan permohonan AD/ART ke MA maka diduga kuat cara pikir ini berasal dari totalitarian ala Hitler," ujar Benny Harman dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng Jakarta Pusat, Senin .Analogi Benny itu didasari bahwa apa yang dikehendaki negara harus diikuti sipil. Cara pikir itu terlihat jelas dalam judicial review yang dilayangkan advokat Yusril Ihza Mahendra ke Mahkamah Agung.
"Dalam pola pikir Adolf Hitler yang dikehendaki negara harus diikuti semua organisasi sipil. Dalam hal ini cara pikir itu tadi Yusril mencoba menguji apakah kehendak anggota parpol anggota Partai Demokrat sejalan dengen kehendak negara," kata Benny. "Semua dilakukan rakyat harus diuji apakah negara senang atau tidak senang. Ini yang mau dilakukan Yusril," tambah Benny yang juga anggota Komisi III DPR RI itu.Dia melihat gugatan yang dilakukan Yusril bukan atas nama demokrasi. Gugatan judicial review ke MA itu demi merebut atau mencaplok kepemilikan Partai Demokrat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »