TIDAK terbayang oleh Destyo Husodo, pilot Batik Air, harus tidur di barak selama 14 hari usai mengikuti misi kemanusiaan mengevakuasi warga negara Indonesia dari Wuhan, Tiongkok ke Indonesia akibat merebaknya wabah COVID-19. saat ditemui di Kantor Media Grup, Jakarta, Senin malam.
Dari awal, pilot berusia 45 tahun itu sudah mengetahui akan adanya proses observasi usai menjemput 238 WNI dari Wuhan. Namun, dia belum mengetahui lokasi karantina.“Tapi ya namanya juga hal baru dan pengalaman baru. Dari awal sudah siap dan semua berjalan baik, tentunya ada suka duka meninggalkan keluarga begitu lama," ujarnya.
“Sudah seperti keluarga. Kami terima kasih kepada TNI yang suport kami dengan logistik semuanya, hal seperti makanan sehat, serta kehutuhan primer kami ada TV dan lainnya,” jelasnya. Ayah tiga anak itu mengatakan, sejak awal sudah ada mitigasi bagaimana proses evakuasi. Ada tiga lapis pemeriksaan medis ke WNI di Wuhan sebelum masuk pesawat.“Terakhir ada pemeriksaan juga dari kementerian kesehatan Indonesia. Jadi dari awal memang kami yakin mereka sehat dan sudah dijamin juga oleh pemerintah Tiongkok,” jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »