Cerita Bupati Natuna Baru Tahu Informasi soal WNI dari Wuhan dari Media

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengaku baru mengetahui daerahnya dijadikan tempat observasi sehari sebelum Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuha China, tiba. Seperti apa ceritanya? Natuna WNI

mengaku baru mengetahui daerahnya dijadikan tempat observasi sehari sebelum warga negara Indonesia dari Wuhan, China, tiba di Natuna. Hamid mengetahui informasi tersebut dari media.

"Sebelumnya belum ada . Kita terus terang aja, belum ada. Kami memang dapat berita itu semuanya hari Sabtu dari media elektronik dan dari staf saya," ujar Hamid di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa .Hamid pagi tadi bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Dia menyebut Mahfud sudah menjelaskan alasan Natuna dijadikan tempat observasi WNI dari Wuhan.

"Itulah tadi disampaikan oleh Pak Menteri ini dalam keadaan yang begitu mendesak, begitu mendadak, sehingga informasi itu terlambat disampaikan kepada, baik itu kepada pemerintah daerah maupun kepada masyarakat, sehingga masyarakatnya menerima informasi yang simpang siur, yang sudah bias," papar Hamid.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Birokrasi saat ini emang kilat

Sekelas bupati aja gak dianggap apalagi cuma warga...

Brarti ga salah jg warga Sana protes Wong komunikasinya ga jalan

Gimana pak rasanya gak dianggep?

Waduh. Pantesan td di ILC, perwakilan Natuna kayak insecure bgt & minta pemerintah bertindak sebaik mgkn biar virus gak lolos Gw klo jd warga Natuna, jg takut bgt😭

koq bisa?

Aq juga herman.. Kok gak dikarantina di pulau kosong

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Bupati Natuna Akui Ada Misinformasi Soal Evakuasi WNI WuhanPenempatan WNI di Natuna keperluan mendesak dan sosialisasi luput dilakukan
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Bupati Natuna Pastikan Sudah Tak Ada Penolakan Warga soal Karantina 237 WNI dari WuhanBupati Natuna mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi demonstrasi penolakan masyarakat Natuna terkait karantina 238 warga yang dievakuasi dari Wuhan. jangankan 'cuma' virus korona, orang indonesia disuruh ngecat cerobong asap PLTU aja mau kok kalo ada wang nya.. 😃
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Bupati Natuna Angkat Bicara Soal Observasi WNI dari WuhanAbdul Hamid Rizal ungkapkan ada kekhawatiran masyarakat Natuna soal WNI dari Wuhan.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Jokowi Minta Terawan Ngantor di Natuna, Tokoh Natuna Curiga Prosedur Karantina yang Buat Warga TakutJokowi minta Menkes Terawan berkantor di Natuna. Tokoh setempat sebut prosedur medis WNI dari China untuk cegah virus corona malah bikin warga takut.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Warga Natuna Desak WNI dari Wuhan Dikarantina di Kapal, Ditempatkan di Lepas PantaiWarga Natuna mendesak lokasi karantina WNI dari Wuhan dipindah ke kapal TNI mulai dr wakil bupati koplak, yg gak ada pendidikan, tp ada power, yah beginilah jadinya..... Gara2 pejabat yg asal nyaplak dan ngomong... Gini deh jadinya... Harusnya dipecat tuh Klo karantina di kapal berasa film the last ship yah
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Ratusan WNI dari Wuhan jalani karantina di Natuna, khawatir 'dianggap sebagai penyebar penyakit'Kementerian Kesehatan meminta semua pihak terkait untuk menyiapkan langkah antisipatif setelah ratusan WNI asal Provinsi Hubei, China, kembali ke wilayahnya masing-masing setelah proses observasi berakhir dua pekan lagi.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »