PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah dorong pemberian kompensasi bagi peternak yang merugi akibat wabah penyakit kuku dan mulut .
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan kebijakan tersebut. Muhadjir telah mengimbau pemangku kepentingan daerah untuk segera mendata peternak-peternak yang alami kerugian akibat penyebaran PMK. Nantinya, mereka dipastikan akan mendapat kompensasi, baik berupa bantuan sosial atau bentuk bantuan lainnya."Hal tersebut bertujuan guna mencegah peningkatan angka kemiskinan ekstrem akibat penyakit mulut dan kuku,” ucap Menko PMK, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 25 Juni 2022.
“Selain karena ternaknya mati, para peternak juga dirugikan karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani PMK. Terutama para peternak kecil yang kehilangan ternaknya," katanya lagi."Populasi sapi di Indonesia saat ini sekitar 18 juta ekor. Maka, untuk mengejar 'herd immunity' paling tidak 70 persen sapi dari total populasi yang ada harus sudah divaksin," katanya, melalui keterangan tertulis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Cegah PMK, Perbaiki Tata NiagaPMK pernah mewabah di Indonesia pada tahun 1887 dan baru bisa dienyahkan selang sekitar seabad kemudian pada tahun 1990. Kini, virus itu hadir kembali setelah sekitar 32 tahun tak menjangkiti ternak di negeri ini. Riset Kompas57
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Aceh Dapat Vaksin PMK untuk 160.000 TernakDaerah yang menjadi prioritas distribusi vaksin PMK di antaranya Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Bireun. Kasus PMK di daerah tersebut terus meningkat. Ternak yang terpapar PMK di Aceh sebanyak 30.194 ekor. Nusantara Kompas57
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »