Cegah Kemiskinan Ekstrem Akibat PMK, Pemerintah Janjikan Kompensasi bagi Peternak yang Merugi - Pikiran-Rakyat.com

  • 📰 pikiran_rakyat
  • ⏱ Reading Time:
  • 50 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Cegah Kemiskinan Ekstrem Akibat PMK, Pemerintah Janjikan Kompensasi bagi Peternak yang Merugi

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah dorong pemberian kompensasi bagi peternak yang merugi akibat wabah penyakit kuku dan mulut .

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan kebijakan tersebut. Muhadjir telah mengimbau pemangku kepentingan daerah untuk segera mendata peternak-peternak yang alami kerugian akibat penyebaran PMK. Nantinya, mereka dipastikan akan mendapat kompensasi, baik berupa bantuan sosial atau bentuk bantuan lainnya."Hal tersebut bertujuan guna mencegah peningkatan angka kemiskinan ekstrem akibat penyakit mulut dan kuku,” ucap Menko PMK, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 25 Juni 2022.

“Selain karena ternaknya mati, para peternak juga dirugikan karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani PMK. Terutama para peternak kecil yang kehilangan ternaknya," katanya lagi."Populasi sapi di Indonesia saat ini sekitar 18 juta ekor. Maka, untuk mengejar 'herd immunity' paling tidak 70 persen sapi dari total populasi yang ada harus sudah divaksin," katanya, melalui keterangan tertulis.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 11. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Cegah Penularan PMK, Peternak di Gunung Pati Berlakukan LockdownPeternak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang melakukan isolasi kepada sapi yang terkena PMK agar sapi lainnya tidak tertular. Bagus itu inisiatif warga untuk mencegah penularan pmk 👍
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »

Cegah PMK, Perbaiki Tata NiagaPMK pernah mewabah di Indonesia pada tahun 1887 dan baru bisa dienyahkan selang sekitar seabad kemudian pada tahun 1990. Kini, virus itu hadir kembali setelah sekitar 32 tahun tak menjangkiti ternak di negeri ini. Riset Kompas57
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Aceh Dapat Vaksin PMK untuk 160.000 TernakDaerah yang menjadi prioritas distribusi vaksin PMK di antaranya Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Bireun. Kasus PMK di daerah tersebut terus meningkat. Ternak yang terpapar PMK di Aceh sebanyak 30.194 ekor. Nusantara Kompas57
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Gugus Tugas Sudah Dikerahkan untuk Tangani PMKSelama menangani wabah PMK, Pemkab Pasuruan diminta untuk membentuk satuan petugas. Tujuannya untuk agar penanganan PMK bisa cepat.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Kementan Pastikan Bangkai Domba di Sungai Serang Semarang, Negatif PMK | Ekonomi - Bisnis.comTim Investigasi gabungan BBVET Wates, Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH, dan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang telah melakukan penyidikan epidemiologi pada tanggal 21-22 Juni 2022 dengan menelusuri kasus, kemungkinan penyebab kematian dan faktor risiko, serta pengambilan sampel untuk peneguhan diagnosis laboratorium.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »

Dapat Bantuan Vaksin, Pemkot Salatiga Tancap Gas Tangani Kasus PMKRADARSEMARANG.ID, Salatiga – Pemkot Salatiga mendapatkan bantuan vaksin untuk penyakit mulut dan kuku (PMK). Meski baru satu botol vaksin, namun ini adalah bentuk kepercayaan Pemprov. “Di Jawa Tengah, yang mendapatkan bantuan hanya delapan kabupaten kota. Ini bentuk apresiasi. Kita sendiri sudah melakukan pergeseran anggaran untuk melakukan vaksinasi yang lebih luas,” tutur Pj Wali Kota Sinoeng […]
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »