Sejumlah remaja yang tergabung dalam Forum Peduli Kesehatan Remaja Indonesia menari dan membentangkan poster saat mengampanyekan kewaspadaan terhadap kekerasan seksual di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
AH menceritakan, ia sengaja ke Jakarta karena merasa kasus kekerasan seksual yang dialami oleh anaknya tidak ada kemajuan. Padahal, ia telah melapor beberapa saat sejak mengetahui adanya pemerkosaan yang dialami putrinya. Setiba di Kendari, pada Jumat pagi, ia menuju Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sultra untuk meminta pendampingan dalam mengecek kondisi anaknya. Sebab, ia khawatir akan sesuatu yang terjadi pada sang anak.
Selama tiga hari berturut-turut ia datang ke Polda Sultra untuk melaporkan kejadian dugaan pemerkosaan yang menimpa anaknya. Ia juga membawa rekaman kamera pengawas dari kapal yang diperolehnya dari seseorang. Rekaman tersebut menggambarkan sosok pria yang dimaksud serta rangkaian kejadian. ”Makanya, saya bawa anak ke Jakarta, cari siapa saja yang bisa membantu saya untuk menyelesaikan kasus ini. Kalau bisa, saya mau bertemu Presiden Joko Widodo, mengadukan kejadian ini,” ucapnya.
”Tapi yang sulit itu, karena kami masih membutuhkan keterangan Ibu AH, tapi tidak dipenuhi. Tahu-tahu sudah di Jakarta,” katanya.Infografik kekerasan pada anak yang dilakukan keluarga dan jumlah kematian akibat bunuh diri atau melukai diri sendiri di Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »