yang dinilai dapat mengobati suatu penyakit harus terlebih dahulu melewati tahap pengujian, seperti uji klinik fitofarmaka.
Hal itu, menurut Maya, untuk memastikan keamanan dan manfaat herbal tersebut terbukti dapat mengobati suatu penyakit., nah si virus juga baru ketemu, jadi enggak mungkin ada empiris Covid-19," kata Maya dalam konferensi pers, Senin . "Kalau itu klaimnya Covid-19 berarti harus dilakukan uji fitofarmaka karena virus ini baru ketemu sekarang, zaman nenek moyang kita enggak ada," ujar dia.Kemudian, Maya menyebut, obat herbal seperti jamu yang selama ini terbukti sebagai ramuan penyembuhan juga dilakukan pengujian empiris.“Untuk herbal ini mungkin kita samakan persepsi dulu, tidak semuanya mengerti bahwa jamu itu adalah suatu produk dengan dengan ramuan empiris, itu turun-temurun dari nenek moyang kita,” kata Maya.
“Ini yang kita namakan jamu tidak perlu klinis, sebab kita sudah tahu mengenai keamanannya,” ucap dia. Maya mengingatkan, obat herbal tetap harus melewati berbagai aturan untuk dapat diklaim mengobati sebuah penyakit.
Obat herbal tidak sama dengan obat tradidisional. Contoh: Jaman dulu orang salit malaria cukup minum perasan daun pepaya. Atau rebusan brotowali. Sakit perut pakai air kunyit dan sebagainya.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM Pastikan Obat Herbal Milik Hadi Pranoto Tidak Memiliki Izin EdarBadan Pengawas Obat dan Makanan memastikan produk herbal buatan Hadi Pranoto yang diklaim mampu menyembuhkan pasien Covid-19 tidak memiliki izin edar. BPOM hadipranoto covid19 amasna Gile padahal kemaren pas diinterview dibilang ada BPOM nya. Sempet mikir ini emang ada BPOM tapi semacam masuk kategori suplemen gitu, ternyata ga ada. Ini sih udah masuk penipuan. Dari awal mikir ya si jamu buatan rumah gtu, jamu yang jualannya tdk di gendong 😁 Lah..katane udah dikirim sampe inggris sono..
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
BPOM Tegaskan Obat Herbal Hadi Pranoto Tak Kantongi Izin EdarBPOM pastikan produk obat herbal buatan Hadi Pranoto yang diklaim mampu menyembuhkan pasien Covid-19 jelas tidak memiliki izin edar. Udah ada yg makai belum ? Coba di tes obatnya, apa betul bisa menyembuhkan pasien positif Covid19.. Jamu yg dulu sama kalung punya ya bu ...sekedar tanya lo
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
BPOM: Tidak Bisa Begitu Saja Klaim Obat Herbal Penangkal Covid-19Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mayagustina Andarini merespons maraknya klaim obat herbal penangkal Covid-19 beberapa waktu terakhir. BPOM obatherbal COVID19 Yoo isin aku.. obat herbal Indonesia kok bisa ngobati Corona.mikiir Harus dari Bill Gates lahhh.. yg lain ga bolehhh.. Yg ngemulain kan yg bikin kalung anti covid19, siapa itu?
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
BPOM Tegaskan Tak Beri Izin Obat Herbal 'Polosan' Seperti di Video AnjiBelakangan banyak pihak yang mengaku telah menemukan 'obat Corona'. Bagaimana cara agar tidak tertipu produk abal-abal? via detikHealth detikHealth POM & APARAT hukum harus TEGAS detikHealth Hmmm... cuma anehnya BPOM baru mencabut izinnya itu pertanggal 3 Agustus 2020, setelah berita viral. Memang sebelum sebelumnya BPOM tidak melakukan pemeriksaan atau bagaimana yah ? Mungkin ada yang bisa memberikan penjelasan lebih detail ? detikHealth Waduh Ingat ini
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
BPOM Ingatkan Obat Herbal Tetap Harus Melalui Uji KlinisBPOM sendiri berkomitmen mengawasi ketat produk obat herbal yang beredar di Indonesia, mulai dari hulu hingga pemasaran.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
BPOM Dukung Penuh Anak Bangsa yang Kembangkan Obat Herbal'Kalau obat herbal ditingkatkan, kita tidak perlu impor,' ujar Maya.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »