JAKARTA — Ada kabar baik di tengah memburuknya berbagai parameter pengendalian pandemi di Ibu Kota. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya 29 rukun warga yang masuk zona merah alias berstatus wilayah pengendalian ketat per awal pekan ini. Angka ini turun jauh dari 55 rukun warga pada pekan terakhir Desember lalu.
Hal ini berbanding terbalik dengan ketika pagebluk Covid-19 pertama kali menyerang Ibu Kota pada Maret lalu. Saat itu, sejumlah hunian kelas atas dan menengah di Jakarta Utara, seperti di Sunter dan Kelapa Gading, menjadi lumbung pertumbuhan virus asal Wuhan, Cina, tersebut. Pada pertengahan tahun, penambahan kasus aktif di belahan utara Jakarta meninggi akibat penularan virus corona di permukiman padat.
W251bGwsIjIwMjEtMDEtMDUgMTY6NTU6MDMiXQMeski demikian, Arief melanjutkan, mereka tetap mewaspadai kembalinya peningkatan penularan. Sebab, ada kenaikan kasus konfirmasi. “Tracing, testing, dan treatment juga sedang ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi lonjakan jumlah kasus setelah libur Natal dan tahun baru.”
Lurah Sunter Agung, Danang Wijanarka, mengatakan petugas Covid-19 di sana rutin mengevaluasi kegiatan mereka tanpa menilai benar atau salah. Mereka meminta petugas di 20 rukun warga terus mengingatkan warga agar tidak mengendurkan semangat melawan pandemi dengan menjalankan protokol 3M.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.