REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Era digital mendorong banyak perusahaan untuk merambah metode pemasaran digital dengan menggandeng pengimpak yang berpengaruh di media sosial. Promosi produk melalui influencer dinilai akan terasa lebih meyakinkan dan mudah diterima oleh konsumen.
Dengan kata lain, sekitar 15 persen dari perkiraan total biaya pemasaran digital melalui influencer yang digelontorkan brand tidak tepat sasaran. "Dulu Anda harus menjadi seperti Kim Kardashian atau Kylie Jenner untuk bisa menjadi influencer, sekarang ada banyak sekali influencer," jelas Chief Strategy Officer Cheq Daniel Avital.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Belasan turis asal China meninggal akibat kecelakaan bus di LaosSedikitnya 13 orang meninggal dan 31 lainnya terluka setelah sebuah bus berpenumpang turis asal China tergelincir di Laos, menurut Kedutaan Besar China di ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »