REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menilai, proyeksi terbaru Bank Dunia terhadap kontraksi ekonomi Indonesia tahun ini sejalan dengan asesmen pemerintah.
Bank Dunia menilai berbagai faktor akibat eskalasi pandemi Covid-19, seperti pembatasan mobilitas, peningkatan risiko kesehatan, dan pelemahan ekonomi global telah memberikan tekanan terhadap permintaan domestik. Baik itu dari sisi aktivitas konsumsi maupun investasi. Pertumbuhan ekonomi pada 2021 diprediksi berada dalam rentang tiga hingga 4,4 persen, dan 5,1 persen pada 2022. Febrio menuturkan, perkiraan tersebut mempertimbangkan adanya dampak baseline yang rendah. Selain itu, adanya penurunan potensi pertumbuhan minus 0,6 poin persentase dibandingkan kondisi sebelum pandemi, konsekuensi dari investasi dan produktivitas yang lebih rendah.
Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik mengukur kemiskinan dengan kemampuan penduduk dalam pemenuhan kebutuhan dasar . Menurut rilis BPS, Covid-19 telah menyebabkan angka kemiskinan naik menjadi 9,8 persen pada Maret 2020. Angka kemiskinan ini mengembalikan level kemiskinan Indonesia seperti pada dua tahun silam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »