Babi ”Ngepet”, Bipang, dan Perlawanan dari Blambangan

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 33 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 70%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Babi ngepet dan babi panggang sempat membuat kegaduhan karena ada kekacauan penyampaian pesan. Namun di Banyuwangi, babi yang biasa disebut 'celeng' justru sarat dengan makna perjuangan. Nusantara AdadiKompas om_angger

The Puputan Bayu: War, Disease and Demographic Catastrophe in Blambangan 1771-1773

Hingga akhirnya, pada 24 Oktober 1774, pusat pemerintahan Blambangan dipindah dari Kutha Lateng ke Banyuwangi. Sebuah istana dibangun . Selanjutnya berdiri pula alun-alun , penjara dan pasar.Suasana halaman belakang Rumah Dinas Bupati Banyuwangi atau yang biasa disebut Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa . Di sana, sekat yang memisahkan pejabat publik dengan warga dihilangkan dan diubah dengan ruang terbuka hijau yang sangat asri.

Selain melalui lagu, sejumlah mantan pejuang yang kini berdagang juga kerap menggambar logo-logo hewan. Fauzi mengatakan, logo-logo tersebut diletakkan di keranjang atau bahkan di barang dagangan.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.