tersebut dengan jalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah. Dirinya menjelaskan, tidak ada peziarah datang ke makam tersebut saat dirinya kecil. Peziarah datang baru ia ketahui pada tahun 2006 ke belakang ini.
"Saat kecil tidak ada peziarah. Sejak 2006 ke belakang saya baru tahu ada peziarah. Kadang sedikit, kadang banyak. Antara tiga orang, delapan orang, dengan menggunakan tikar," jelasnya. Dirinya menambahkan, tidak ada kejadian aneh seperti halnya kecelakaan kendaraan di area makam yang merupakan jalur lambat tersebut."Tidak ada," ucapnya.
Terpisah, Plt Kasi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Ahmad Widodo saat ditemui mengatakan, makam tersebut tidak menghadap sebagaimana laiknya makam umumnya. Dirinya cenderung menyebut makam tersebut sejajar dengan Masjid Agung Demak. "Coba kamu urutkan, Masjid menghadap ke mana dan makam tersebut ke mana," tutur Widodo di kantornya, Jumat .
Kalau ada manfaatnya lestarikan sebagai obyek wisata saja, kalau tidak ada manfaatnya lebih baik dibongkar, tinggal menimbang nimbang saja, baik manfaatnya atau mudhorotnya/kejelekannya. Beres deh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Jubir satgas COVID-19: Ada 208 kandidat vaksin COVID-19Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan hingga saat ini ada 208 kandidat vaksin COVID-19 di berbagai tahapan yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara. Vaksin COVID19
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »