Namun, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menegaskan produk eucalyptus yang dikembangkan pihaknya tidak pernah diklaim sebagai antivirus Corona. Berikut fakta-fakta terkait produk eucalyptus tersebut:Fadjry menegaskan, produk eucalyptus yang dikembangkan pihaknya tidak pernah diklaim sebagai. Pasalnya, produk eucalyptus yang dikemas dan dilabeli sebagai 'antivirus' Corona ini belum pernah diuji pada sampel asli COVID-19 .
"Saya tidak mengklaim COVID-19 karena kita tidak menguji pada COVID-19, kita hanya menguji kepada corona model. Karena kita punya alpha Corona, beta Corona, gamma Corona, delta Corona. Tapi COVID-19 atau SARS COVID-19 ini adalah bagian dari beta Corona," kata Fadjry dalam konferensi pers virutal, Senin .Dari temuan eucalyptus itu, Kementan memproduksinya menjadi 5 produk antara lain kalung aromatherapy, minyak roll on, balsen, diffuser oil, dan inhaler.
"Ini antivirus tulisan ini karena protoype saja. Tapi ini kita akan menuju ke sana. Jadi ini penyemangat teman-teman peneliti kita, bahwa kita akan menuju ke sana. Tapi ini kan tidak kita perjualbelikan, ini sekadar prototype yang kita miliki, seperti itu," tegas Fadjry.
detikfinance COPOT MENTAN!!!!
detikfinance Aku menyebut ini 'maruk' atau kemaruk
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »