Jembatan Merah Putih membentang di atas Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku. Sisi jembatan itu dipotret dari udara melalui helikopter milik TNI Angkatan Darat pada Senin .
Sebelum bertualang, mulailah dengan sarapan. Kuliner seperti nasi kuning banyak dijajakan di sisi jalan pusat kota. Ada makanan berat, seperti nasi kuning dan nasi kelapa. Banyak juga rumah kopi yang menyediakan minuman dan makanan ringan. Di rumah kopi itu, menyeruput kopi makin nikmat karena bisa sambil merasakan terpaan angin sepoi-sepoi.
Di rumah kopi itu juga terpajang banyak poster orang Maluku atau orang berdarah Maluku yang berprestasi dan tersebar di kolong langit ini. Memang tidak semua, tetapi cukup banyak. Sepanjang jalan itu, sekitar Maret hingga April, banyak berjejer penjual buah musiman, seperti durian, langsat, duku, markisa, dan rambutan. Buah itu bukan diimpor atau dikirim dari daerah lain, melainkan dipetik dari kebun warga. Durian, misalnya, pada saat puncak panen bisa dijual hanya Rp 1.000 per buah.
Sering mendengar nama belakang pemain, seperti Lestaluhu, Kipuw, Tawainella, atau Pellu? Ya, mereka berasal dari kampung pesisir di kaki Gunung Salahutu itu. Kampung itu, oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia , diresmikan sebagai Kampung Sepak Bola.Selepas dari Tulehu, kembali melewati jalan yang sama ke kota. Sekitar 4 kilometer dari Tulehu, ada Pantai Natsepa. Kali ini bukan untuk berenang, melainkan menikmati rujak. Rujak yang melegenda di Ambon itu bernama rujak Natsepa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »