Ziarah Ingatan Para Pencari Keadilan 1998

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 38 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 70%

Indonesia Berita utama Berita

Sejumlah mahasiswi dan aktivis perempuan berziarah ke pemakaman massal korban tragedi Mei 1998 di Jakarta. Memori kolektif tentang kekerasan yang terjadi mengiringi proses demokratisasi Indonesia perlu terus dirawat. Polhuk AdadiKompas

Sejumlah aktivis perempuan mengheningkan cipta di depan nisan tempat pemakaman massal korban tragedi Mei 1998 saat acara Napak Tilas 24 Tahun Perkosaan Mei '98 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa . Peringatan ini diadakan untuk merawat ingatan kolektif bangsa Indonesia agar bersama-sama mencegah ini berulang serta terus menagih komitmen pemerintah untuk menuntaskan kasus pemerkosaan Mei 1998.

Demokratisasi Indonesia dibayar mahal dengan sejarah kelam dan pengorbanan para perempuan korban kekerasan seksual 24 tahun silam. Hal itu harus jadi memori kolektif bangsa yang terus dirawat agar tidak dilupakan generasi mendatang. Apalagi, hingga saat ini, negara belum memenuhi tuntutan untuk mengakui dan mengungkap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama reformasi 1998.

Sejumlah mahasiswi dari berbagai kampus di Jabodetabek berjalan perlahan memasuki Blad 27 Blok AA1 Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa pagi. Dalam suasana sunyi dan khidmat, mereka menghampiri satu per satu jajaran 113 batu nisan hitam tak bernama yang terpasang di sana. Di setiap nisan itu hanya tertulis, “Korban Tragedi 13—15 Mei 1998.”

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jelang Hari Jadi Sragen, Bupati dan Forkompimda Ziarah Di 7 MakamBupati Sragen dan jajaran Forkompimda melakukan ziarah di tujuh makam sesepuh dan tokoh masyarakat Sragen. Tradisi ini rutin dilakukan jelang hari jadi Kabupaten Sragen.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »

UNHCR Mengatakan Lebih dari 100 juta Orang di Dunia Terpaksa Mengungsi - Pikiran-Rakyat.comData UNHCR mencakup pengungsi, pencari suaka, dan mereka yang mengungsi di negara mereka sendiri hingga kabur dari rumah.
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »

Kisah Perjuangan Pengikut Diponegoro di Sejarah Waduk Mulur SukoharjoWaduk Mulur pernah direnovasi pada 1998, namun hal itu tak menghilangkan kesan produk kolonial Belanda dan masih tetap terjaga bentuk aslinya.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »

24 Tahun Tragedi Trisakti dalam Pencarian KeadilanPemberian material oleh pemerintah kepada keluarga korban Tragedi Trisakti dapat menjadi sebuah pengakuan politik atas kejahatan yang dialami sanak keluarga mereka. Namun ini tak membatasi pencarian keadilan bagi korban. Opini AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Butuh Bantuan Hukum? DPD KAI Jateng Siap Layani GratisDPD Kongres Advokat Indonesia atau KAI Jateng siap memberikan bantuan hukum secara gratis untuk masyarakat yang tengah berjuang mendapatkan keadilan.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »

Detik-detik Mikrofon Politisi PKS Mati di Rapat DPR yang Dipimpin Puan Maharani, Interupsi soal LGBT - Tribunnews.comMikrofon mati terjadi saat Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin AK menyampaikan interupsinya. PKS sukanya banyak istri ... petingginya kayanya kemayu gaya LGBT Baru jadi ketua DPR seperti ini,gimana jika jadi RI1 2024 suara rakyat dimatiin juga Bisanya kok cuma matiin mic. Waspada gerakan LGBT INTERNASIONAL. Manusia waras lintas agama dan kelompok harus bersatu melawan kaum sodom sedeng
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »