Sejumlah pekerja perempuan membuat masker untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan ditengah wabah COVID-19 di sebuah pabrik di Sanaa, Yaman . ANTARA/XINHUA/Mohammed Mohammed/aa.Aden - Pemerintah Yaman pada Jumat melaporkan kasus pertama penularan COVID-19 setelah koalisi negara-negara pimpinan Arab Saudi pada Kamis menghentikan sementara pertempuran karena ancaman pandemi itu.
Koalisi negara pimpinan Arab Saudi, yang bertempur melawan pemberontak Houthi, menyatakan pihaknya menarik diri dari seluruh pertempuran pada Kamis, demi mencegah risiko penularan penyakit. Kelompok itu mengatakan akan menunda operasi militer selama dua minggu di Yaman.Pemerintah Yaman, melalui Komite Tinggi Darurat Nasional lewat unggahannya di Twitter, mengumumkan pasien pertama COVID-19 itu berada di Hadhramout, wilayah penghasil minyak di bagian selatan.
Komite Darurat Nasional tidak menjelaskan kebijakan yang telah diterapkan Pemerintah Yaman untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Jika virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, menyebar di Yaman, dampaknya akan "parah", mengingat riwayat kesehatan hampir separuh dari populasi di Yaman "sangat buruk" dan negara itu tidak memiliki persediaan cukup, kapabilitas, dan fasilitas kesehatan memadai, kata koordinator bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman, Lise Grande, Kamis .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »