Jaksa Agung Israel Gali Baharav-Miara mengirimkan kejutan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu yang bergantung pada partai ultra-Ortodoks. Miara menyatakan tidak ada kerangka hukum untuk pengecualian yang berkelanjutan atas wajib militer.
Dengan adanya perang di Gaza, tekanan meningkat terhadap komunitas ultra-Ortodoks yang besar dan terus berkembang di negara tersebut, yang telah lama tidak menjalani wajib militer yang berlaku untuk semua orang."Netanyahu, yang koalisinya bergantung pada dua partai besar ultra-Ortodoks, sedang berupaya untuk menghindari pemilu dini yang akan menguntungkan Benny Gantz, anggota sentris dalam kabinet perangnya," kata Presiden Lembaga Pemikir Institut Demokrasi Israel, Yohanan Plesner.
Dalam salah satu video, seorang tentara Israel duduk di kursi berlengan di sebuah ruangan di Gaza, menyeringai dengan pistol di satu tangan dan menggantungkan pakaian dalam berbahan satin berwarna putih di tangan lainnya. “Pengunggahan gambar-gambar seperti itu merendahkan perempuan Palestina, dan semua perempuan,” kata Juru Bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani.
ISRAEL berencana melakukan pembangunan 3.500 unit rumah di Tepi Barat yang diduduki. Rencana ini dikecam Turki karena dianggap sebagai pendudukan yang meluas di wilayah Palestina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »