Davos, Beritasatu.com- pada Rabu . Seperti dilaporkan AFP, seruan itu disampaikan Ketua WTO Ngozi Okonjo-Iweala setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk ketegangan di pasar pangan global.
Komentar Okonjo-Iweala mengikuti keputusan India pada hari yang sama untuk membatasi ekspor gula pada 10 juta ton pada tahun ini hingga September, menindaklanjuti larangan penjualan gandum di luar negeri.New Delhi menyatakan keputusan itu bertujuan untuk menjaga ketersediaan domestik dan stabilitas harga selama musim gula.
“Sebagai tanggapan, kami mencatat sekitar 22 negara sekarang dengan 41 pembatasan atau larangan ekspor makanan. Seperti halnya dengan bahan makanannya sendiri, jangan lupa input, bibit dan pupuknya,” keluhnya.Okonjo-Iweala menyoroti bahwa WTO berharap pemantauan publik atas kontrol semacam itu akan menghalangi negara-negara anggota.
Okonjo-Iweala juga mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres"terlibat" dalam pembicaraan untuk membuka koridor melalui Laut Hitam bagi ekspor makanan Ukraina untuk mencapai pasar dunia."Saya tahu bahwa beberapa pekerjaan sedang dilakukan di belakang untuk mencoba dan melihat apakah kami bisa mendapatkan solusi untuk itu," tambah Okonjo-Iweala.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »