Widie Nurmahmudy , pendiri sekolah adat Kampoeng Batara, Banyuwangi, sekaligus pemberdaya masyarakat sekitar.
Seusai belajar, 10 anak bergegas menuju Rumah Bambu yang berjarak sekitar 100 meter di lokasi yang topografinya lebih tinggi. Lima orang dari mereka kemudian memainkan gamelan dan lima lainnya berlatih menari tradisional. Di sisi yang lain, beberapa ibu sibuk menanam kacang tanah di lahan yang telah dicampur kompos.
Di tengah kegiatan pembelajaran yang terus berjalan, Widie—yang memperoleh penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan pada komunitas adat terpencil tahun 2021—melebarkan fokus ke pemberdayaan ekonomi masyarakat. ”Sejak 2017 ada tas, lampion, tutup lampu. Kalau ditanya kesulitan, lebih ke transisi dari biasanya mereka menganyam besek harus mengubah pola anyam membentuk produk lain. Metodenya yang berubah. Namun,Meski telah mengembangkan produk, mereka tidak serta-merta membidik pasar luar daerah. Sejauh ini pasar lokal Banyuwangi menjadi pilihan dengan harapan masyarakat lokal bisa semakin mengenal.
Munculnya kerajinan batik berawal dari program pemberdayaan salah satu perguruan tinggi dari Lumajang. Saat itu, mereka mendorong perajin untuk membuat sebuah produk yang mengolaborasikan bambu dengan batik guna mendongkrak nilai jual barang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »