WHO: Vaksinasi Bukan 'Solusi Ajaib' Tangani COVID-19

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Negara-negara kaya harus berhenti serakah jika ingin pandemi berakhir. Berbagi vaksin, alat, dan perawatan adalah satu-satunya cara menghentikan varian baru.

Dr Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia , mengatakan kepada DW pada Minggu , bahwa vaksinasi tidak cukup mengakhiri pandemi dan menyerukan kesetaraan vaksin serta berbagi alat medis dengan negara-negara miskin untuk mencegah penyebaran mutasi virus corona yang berkelanjutan."Vaksinasi hanyalah salah satu alat. Ini bukan solusi sederhana," katanya kepada DW."Vaksin sangat efektif untuk melindungi dari penyakit parah...

"Ada satu bagian dunia di mana sebagian besar orang sekarang divaksinasi," katanya."Kehidupan tampaknya kembali normal. Sayangnya, separuh dunia lainnya masih belum memiliki akses ke vaksin. Hanya kurang dari 2% orang di benua Afrika yang telah divaksinasi lengkap dan kehidupan normal masih jauh bagi mereka."

"Dunia perlu kembali memikirkan kesiapsiagaan pandemi," kata Swaminathan, seraya menambahkan bahwa ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh komunitas internasional."Bagaimana kita benar-benar mempersiapkan diri untuk mencegah pandemi berikutnya? Dan jika itu tidak sepenuhnya mungkin, bagaimana kita mendeteksinya sejak dini? Bagaimana kita menanggapinya?"

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Krisis Energi Pukul Sejumlah Negara, Apa yang Harus Dilakukan RI?Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator Perekonomian Raden Pardede angkat bicara soal krisis energi yang melanda sejumlah negara saat ini. TempoBisnis
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Erdogan Perintahkan Pengusiran 10 Dubes Negara AsingPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memerintahkan menteri luar negerinya untuk mengusir 10 duta besar dari negera tersebut, Sabtu (23/10). Erdogan🤡🤡🤡🤡🤡🤡🤡🤡 Erdogan emang keren
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Ingin Bantu Ekonomi Negara, Begini 4 Cara Mudah di AntaranyaMasyarakat bisa berkontribusi untuk mendukung pemulihan ekonomi negara. Terkait hal tersebut, Perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie membagikan...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Bamsoet: Membiarkan Negara Tanpa Arah, Tidak Sesuai Ajaran IslamBambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet menyebut Indonesia membutuhkan haluan negara. Sebab, membiarkan negara tanpa arah, tidak sesuai ajaran Islam.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Tak Setuju Kemenag Disebut Hadiah Negara untuk NU, Pimpinan MPR: Hasil Perjuangan Tokoh Islam Era KemerdekaanMenurut dia, pernyataan Yaqut justru terkesan menyederhanakan sejarah berdirinya Kemenag. Kemenag_RI YaqutCQoumas Agama baru namanya agama nu
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Anwar Abbas Kritik Menag soal 'Kemenag Hadiah Negara untuk NU': Bikin Gaduh!Pengamat sosial-ekonomi dan keagamaan Anwar Abbas mengkritik pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan Kemenag adalah hadiah negara untuk NU. Mennag ini kayak Menteri2nya Taliban !Emang NKRI ini utang budi apa sama NU? sampai2 Negara beri Institusi Kemennag?Katanya NU ini wadah orang Islam yg beriman & penuh ke ikhlasan dlm beramal,malah koar2,Pantas saja Mennag dlm hitungan bln Hartanya melejit kayak mesin Turbo. Mantap pak anwar Abas Padahal sering terdengar 'Kemenag adlh bukan untuk satu agama' ... tapi kok hadiah negara untuk NU 🤷‍♂️ ?
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »