Solidarity Trial dibentuk oleh WHO untuk menemukan pengobatan Covid-19 yang efektif untuk pasien. Uji coba itu dimulai dengan lima kemungkinan perawatan: perawatan standar; remdesivir; hidroklorokuin; lopinavir/ritonavir; dan lopanivir/ritonavir dikombinasikan dengan interferon.WHO juga mengatakan bahwa mereka menghentikan penelitian pada hidroklorokuin pada studi globalnya.
"WHO hari ini menerima rekomendasi dari Komite Pengarah Internasional Solidarity Trial untuk menghentikan percobaan hidroklorokuin dan lopinavir/ritonavir," kata WHO dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dariHidroklorokuin juga digunakan untuk kondisi rheumatoid seperti radang sendi. Obat itu menimbulkan optimisme di awal tahun setelah beberapa penelitian kecil menyebut jika obat malaria itu bisa membantu mengobat virus Corona.
Keputusan WHO untuk menghentikan studi hidroklorokuin dan lopinavir/ritonavir hanya berlaku untuk uji coba pada pasien virus Corona yang dirawat di rumah sakit. Keputusan ini tidak menghalangi studi tentang obat pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit atau sebagai pengobatan pencegahan untuk pasien sebelum dan sesudah terpapar virus Corona.
Hingga saat ini, menurut data Worldometer, virus Corona telah menginfeksi 11.378.918 manusia di seluruh dunia dengan 533.384 meninggal dan 6.433.942 berhasil disembuhkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »