WHO: Berhenti Buang Waktu, Peluang Redam Covid-19 Terbuang Sia-sia

  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 73 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan setiap negara harus berhenti membuang-buang waktu berharga yang...

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan setiap negara harus berhenti membuang-buang waktu berharga yang diperlukan untuk memerangi Covid-19. Foto/Reuters- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia , Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, setiap negara harus berhenti membuang-buang waktu berharga yang diperlukan untuk memerangi virus Corona. Menurutnya, dunia telah menyia-nyiakan kesempatan pertama untuk mencegah pandemi Covid-19.

"Kita menyia-nyiakan kesempatan pertama. Waktu untuk bertindak sebenarnya lebih dari sebulan yang lalu atau dua bulan yang lalu," ucap Tedros dalam sebuah pernyataan, seperti dilasir Al Arabiya pada Kamis . Tedros mengatakan, dunia saat ini memiliki peluang kedua untuk meredam Covid-19, karena 150 negara memiliki kurang dari 100 kasus yang dilaporkan dan masih punya waktu untuk mempersiapkan diri."Mereka yang telah menerapkan penguncian telah memenangkan waktu untuk menerapkan langkah-langkah agresif untuk memberantas penyakit ini. Berapa lama penguncian harus berlangsung tergantung pada tindakan apa yang dilakukan negara selama mereka untuk memastikan penyakit ini diberantas," ucapnya.

"Sementara rezim ketat seperti itu membebankan biaya sosial dan ekonomi yang keras, hal terakhir yang dibutuhkan negara mana pun adalah membuka kembali sekolah dan bisnis hanya untuk menutupnya lagi karena munculnya kembali kasus infeksi," sambungnya. Dia lalu memberikan daftar enam tindakan yang harus diambil setiap negara, yakni perluas, latih, dan gunakan pekerja layanan kesehatan. Menerapkan sistem untuk menemukan dugaan kasus. Tingkatkan produksi tes dan tingkatkan ketersediaan alat tes. Identifikasi fasilitas yang dapat diubah menjadi pusat perawatan Covid-19. Mengembangkan rencana untuk mengkarantina kasus. Terakhir adalah memfokuskan kembali pemerintah untuk menekan penyebaran virus.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ada Peluang Perpres Penggajian PPPK Segera TerbitTerbuka peluang Perpres tentang Penggajian PPPK terbit dalam waktu dekat meski pemerintah sedang sibuk menangani wabah virus corona, COVID-19. PerpresGajiPPPK
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Kemenristek Kembangkan Vaksin Covid-19, Selesai 12 BulanWaktu 12 bulan untuk pengembangan vaksin Covid-19 terbilang cukup cepat.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

UN Ditiadakan Bukan DitundaAnggota Komisi X DOR RI, Rico Sia mengatakan pelaksanaan UN untuk SMP dan SMA ditiadakan dulu, untuk melindungi siswa dari Covid-19
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Pandemi Virus Corona, Bolehkah Kita Biarkan Anak Bermain dengan Temannya?Saat aktivitas sekolah berhenti, anak-anak menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bagaimana para orang tua bisa menyiasatinya? Anakanak VirusCorona
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Tips agar jualan online laris manis saat Ramadhan dan coronaMenjalankan bisnis di saat Ramadhan dan pandemik virus corona baru atau COVID-19 bisa menjadi peluang bagus mendulang rupiah, asalkan mempertimbangkan ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

WHO Gaet Facebook dan Microsoft Gelar Hackathon Global COVID-19Global Hackathon COVID-19 menjadi peluang bagi para pengembang untuk membangun perangkat lunak yang dapat mendorong dampak sosial.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »