Wawancara Menristek Bambang Brodjonegoro Soal Vaksin dan Obat Covid-19 Buatan Dalam Negeri

  • 📰 temponewsroom
  • ⏱ Reading Time:
  • 53 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Riset Covid-19 Harus Simultan

BERAGAM riset dan inovasi terkait dengan wabah akibat virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 muncul selama masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari tiga bulan ini. Para peneliti Indonesia mampu membuat sejumlah alat kesehatan, dari rapid test kit hingga ventilator, untuk menghadapi penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia itu.

Riset vaksin jelas menjadi prioritas, tapi obat juga tidak kalah penting. Sampai nanti vaksin dan obat ditemukan, pasien harus bisa ditangani. Tingkat kematian harus makin rendah, kalau bisa nol. Makanya alat kesehatan juga kami kedepankan, karena Indonesia masih kekurangan dan bergantung pada impor. Maka kami membuat ventilator, juga rapid test kit dan PCR test kit. Jadi memang harus simultan.Untuk obat ada dua kategori, berbasis kimia dan herbal.

Suplemen atau ramuan herbal yang disebut-sebut bisa membantu melawan Covid-19 apakah harus melewati uji klinis? Sejak 2019, selain dana abadi pendidikan, ternyata ada dana abadi penelitian, yang besarnya Rp 990 miliar. Pada 2020 jumlahnya Rp 5 triliun. Dana itu kami titipkan di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan . Ketika membutuhkan dana penelitian untuk Covid-19, alhamdulillah LPDP merespons dengan dana Rp 90 miliar.

Alat rapid test banyak dipersoalkan karena tidak akurat, sementara tes PCR tidak terjangkau publik. Bagaimana Kementerian menjembatani persoalan ini?

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 13. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Indonesia-Kosta Rika Kolaborasi Riset Terapi Pengobatan COVID-19Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) jajaki kolaborasi riset pengobatan COVID-19 dengan ICP Kosta Rika. COVID19 via detikinet
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Jubir Covid-19 Ungkap Ada 552 Kasus Baru Covid di Jawa TimurJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto melaporkan penambahan kasus Covid-19 sebanyak...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Warga DKI Cenderung Anggap Remeh Wabah Covid-19Berdasarkan survei, warga DKI Jakarta secara umum memiliki tingkat persepsi risiko terhadap pandemi Covid-19 yang cenderung masih rendah. Ga Hanya Warga DKI tapi semua wilayah di Indonesia Semuaaanyaaa +62 gak dki doank
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Warga Jatisawit Sleman gagas satu rumah satu padasan cegah COVID-19Warga Pedukuhan Jatisawit, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggagas gerakan satu rumah satu ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Febri Hariyadi: Semoga Pemain Persib Negatif Corona Covid-19Pemain dan ofisial Persib Bandung menjalani swab test untuk memastikan tidak ada yang terpapar corona Covid-19.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Ombudsman Cium Indikasi Komersialisasi Rapid Test Covid-19Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, justru menilai rapid test Covid-19 sebaiknya dihentikan. OmbudsmanRI137 jgn pura-pura mencium indikasi, Rupiah itu nyata! Lalu apa yg bisa dilakukan Ombudsmen? Kenapa baru sadar sekarang Ombudsman? Padahal dari awal dah banyak yg bersuara tpi tak di dengar... Yoweslah... 😭 Besok ganti Menkes bakal lebih remuk dari ini. Cek ajalah Lanjut kalung anti covid
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »