REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sejumlah warganet dan aktivis Filipina mengkritik rencana polisi yang akan memantai media sosial untuk menegakkan aturan karantina selama pandemi virus corona. Mereka menuding pihak berwenang menerapkan otoritarianisme dan menerapkan standar ganda.
"Polisi dapat menggunakan unggahan publik di media sosial sebagai petunjuk dan ini akan melampaui operasi visibilitas polisi yang kami lakukan dan akan melengkapi informasi yang kami dapatkan dari hotline polisi," kata Eleazar kepada Reuters, Ahad . "Polisi ingin menggunakan pandemi untuk mengubah kita menjadi negara polisi, di mana setiap tindakan diawasi oleh pihak berwenang," ujar Reyes.
Kritikus mengatakan rencana polisi memantau media sosial menunjukkan ada standar ganda. Pada Mei lalu, seorang kepala polisi tidak mendapatkan sanksi dan bebas lolos dari hukuman karena melanggar larangan pertemuan sosial.
Untung aja kita indonesia. Aman bermedsos.
Bole dicontoh nih pak jokowi mohmahfudmd henrysubiakto
Di negri +62 medsos dipelototin saban hari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »