REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pencabutan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Indonesia telah membuat banyak pihak memberikan respons, baik positif maupun negatif. Ragam respons muncul karena pandemi corona jenis baru yang belum berakhir dan risiko wabah tetap mengancam. Baca Juga Pemerintah menyatakan, bahwa masyarakat harus bersiap untuk kehidupan normal yang baru atau new normal.
Namun, dari sisi minus atau negatif, Ade mengatakan ada risiko tinggi bahwa angka kasus Covid-19 kembali meningkat. Terlebih, hingga saat ini belum terlihat penurunan infeksi virus secara signifikan. “Syarat-syarat minimum pengawasannya, ya bisalah dilakukan inspeksi atau pengawasan keliling-keliling, dilibatkan dari RT, RW, dan kalau buat instansi dan perusahaan harus dilakukan inspeksi dari pemerintah daerah atau Kementerian Kesehatan ,” jelas Ade.
Sementara itu, Vivin Anggraini yang merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta menanggapi dengan positif rencana pencabutan PSBB. Ia yang telah menjalani kegiatan perkuliahan secara daring selama dua bulan terakhir menilai bahwa hal itu kurang efektif untuk dilakukan. Sementara, menanggapi adanya surat rapid tes bagi setiap orang yang bepergian, Vivin menilai langkah ini cukup baik untuk menahan penyebaran virus. Hanya saja, ia menekankan agar proses mendapatkan surat untuk tidak bertele-tele atau rumit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »