Warga DKI Masih Cari Hiburan ke Tangsel dan Bekasi, Apa Gunanya PSBB?

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 33 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

PSBB yang ketat di DKI Jakarta membuat warganya mencari hiburan di tempat lainnya. Risiko penularan COVID-19 makin susah dikontrol. via detikHealth

) DKI Jakarta kembali diperketat, tidak boleh ada warga yang makan di restoran dan berkerumun. Namun, rupanya ada saja celah warga untuk berkerumun dan mencari hiburan di masa pandemi Corona.

Tak boleh berkerumun di DKI, warga akhirnya beralih mencari hiburan ke Bekasi dan wilayah lain yang relatif longgar dalam menerapkan PSBB. Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menyayangkan hal ini. Pasalnya, meskipun sosialisasi sudah dilakukan dengan cukup baik, hal ini menjadi sia-sia jika segelintir orang menjalankan protokol hanya berdasarkan aturan. Tidak datang dari kesadaran diri akan bahaya"Menurut saya anak-anak muda itu tingkat kepeduliannya kurang. Maunya senang sendiri tetapi susahnya nggak mau tanggung," kata Miko saat dihubungi

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

detikHealth Kalo mau aman, tutup SPBU dan SPBU mini, seminggu aja. Pilihannya orang jadi tinggal 1 atau 2, jalan kaki buat bisa jalan2, gowes sepeda biar bisa jalan2, dan untungnya kedua hal itu menyehatkan 😁😁

detikHealth Inilah lockdown yang setengah hati. Tutup di sini buka di sana. Jadi kurang efektif. Apalagi kemarin ada yang usul lockdown mini. Dari awal memang harusnya lockdown total. Sekarang pun masih bisa dilakukan kalau ada kemauan dari pusat untuk memutuskan rantai penularan.

detikHealth Hiduplah seperti larry,nikmati lalu sesali :(

detikHealth 👯‍♀️ 💃 🕺 🥂 🍻 🍺 🍷 🍾

detikHealth Tuu ude lama org dki kongkow nya ya klo ga dibekasi ya tangsel...

detikHealth horeeeee

detikHealth Itu kan zona merah JaBar semua.. Ahhh sudahlah

detikHealth Kenapa engga ke depok?

detikHealth Harus jadi presiden biar psbb berhasil, gitu ya

detikHealth Selamat datang 5000 *tweet latihan*

detikHealth Hadeuh.. Kapan selesainya ini?!

detikHealth

detikHealth Nanti kalo udah terinveksi dan covid makin menanjak dijakarta tinggal salahin anis. Mantap.

detikHealth Gakpopo gubernur sing njaluk.loss

detikHealth 🎵walaupun psbb seribu tahun kalau tak disiplin apa gunawan..🎵

detikHealth Jalanin PSBB nya ngga niat sih ya.

detikHealth kemaren2 nuduh warga bodetabek yg kerja di DKI yg jd OTG penyebaran covid. ternyata...

detikHealth Orang orang (maaf) ga punya otak tapi pebuh nafsu

detikHealth Manusia2 haus hiburan

detikHealth Manusia nya, ya ampun

detikHealth Sabodo teuing udah. Pasrah nunggu vaksin haha

detikHealth Waga +62 memang TOP

detikHealth Bullshit.........

detikHealth Ngga butuh PSBB psbban Cukup tutup pom bensin 14 Hari biar pada Diem dirumah..

detikHealth Gmn ya

detikHealth Itu warga2 yg ngeyel di sanksi aja pak anies

detikHealth Ga paham lagi, emang kayanya orang Indonesia ada kepuasan tersendiri aja kalo bisa ngakalin/melanggar peraturan, dan abis itu ada selalu ada pembelaan untuk diri sendiri

detikHealth Hahahaha

detikHealth pesta saling berbagi bersama

detikHealth Tutup pombensin adalah jalan keluar

detikHealth Artinya psbb bukan lagi jalan keluar penyelesaian nya

detikHealth ya salahkan warganya kalo kek gini mah

detikHealth Kesadaran masyarakat terhadap penularan wabah ini masih rendah. Bahkan bersikap cuek dan acuh tak acuh. Pemerintah sudah melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin untuk mengurangi penularan covid19. Kita sebagai rakyat harus patuh dan ta'at dg himbauan pemerintah ini. Jaga 3 M😷😷

detikHealth ya gitu deh...

detikHealth

detikHealth Terus kerjanya Luhut ngapain

detikHealth entahlahh.. aing cape..

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dua Pekan PSBB Ketat, Masih Banyak Warga Tidak Pakai MaskerHampir dua pekan pelaksanaan PSBB ketat di Jakarta, masih ditemukan warga yang tidak memakai masker
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

FOTO: PSBB Ketat Tak Halangi Warga Tetap Olahraga di GBKWarga kembali menyambangi kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Minggu (27/9) pagi, meski masih dalam masa PSBB ketat. Siapa dulu gubernurnya... anies wan goblok PSBB Kompromi The Biggest Indonesian Automotive 🇲🇨 🚗 Semoga industri otomotif Indonesia bangkit lagi !! 🤲
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Bundaran HI Masih Ramai Meski PSBB Ketat DiperpanjangPemprov DKI Jakarta memperpanjang pembatasan sosial berkala besar (PSBB) ketat hingga 11 Oktober 2020. Namun, kawasan Bundaran HI masih dipadati aktivitas olahraga, khususnya pesepeda. PSBB kek drakor / sinetron, berjulit2 tapi ya gitu2 aja gak ada kemajuan, mo new normal mau PSBB ketat, terik rem darurat ya sama mawon di lapangannya teteup aja sama kok....😷😷gak ngefek Cie yg punya sepeda Ga jelas....
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

PSBB Diperpanjang, Pemprov DKI Siapkan 13 RSUD dan 26 RS SwastaWakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku, telah berkoordinasi dengan beberapa Kementerian terkait penanganan...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

PSI: Belum Waktunya Revisi Larangan Dine In Selama Penerapan PSBB DKI'Di dalam restoran juga terdapat banyak karyawan, yang berpotensi menyebarkan virus,' ungkap Idris.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

PSBB DKI, 11 Wanita di Kafe-Panti Pijat Kebon Jeruk DiamankanSebanyak 11 wanita yang diamankan itu akan dibawa ke Panti Sosial Kedoya, Jakarta Barat untuk mengikuti pembinaan. Jangan Lupa Sruput Kopinya ☕ Negative thinking aja dulu, mungkin kurang setoran keamanan setempat
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »