Bogor, Beritasatu.com - Wabah penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Bogor meluas. Semula 14 sapi di 1 kecamatan, kini melonjak drastis menjadi 753 sapi terpapar di 3 kecamatan.
Pemerintah Kabupaten melaporkan, pada Mei tercatat PMK terdeteksi di 1 kecamatan yakni Jonggol dengan 14 sapi sakit.Wabah PMK pun menyebar di 6 kecamatan, Jonggol, Pamijahan, dan Cibungbulang. Kemudian, sebanyak 182 ekor hewan ternak yang berhasil sembuh, terdiri dari 39 sapi perah dan 143 sapi potong.
Sebanyak 475 ekor hewan ternak yang terpapar PMK, kini dalam proses pengobatan, terdiri dari 455 sapi perah dan 19 sapi potong. Plt Bupati Iwan Setiawan dalam rapat koordinasi di Cibinong, Senin , menyebut, dari 753 ekor, sebanyak 13 ekor sapi perah yang mati karena PMK itu terdiri dari 2 induk dan 11 anak.Iwan menyebutkan bahwa hewan yang memiliki risiko tinggi tertular PMK yaitu jenis sapi perah dengan jumlah populasi 2.433 ekor di Kabupaten Bogor, dan jumlah peternaknya sebanyak 106 orang.
Kondisi tersebut membuat permasalahan baru di sektor perekonomian. Pasalnya, terjadi penurunan produksi susu sapi dengan rata-rata 15 persen hingga 85 persen per ekor dampak dari penyebaran PMK.Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »