Oleh: Azyumardi Azra Apa hubungan antara virus corona atau popular juga sebagai Covid-19 dengan agama? Dalam wacana, percakapan atau bahkan perdebatan tentang virus mematikan yang telah menjadi pandemi global lebih terkait dengan hal ihwal kesehatan atau sanitasi, bukan dengan agama.
Ada kalangan umat dari agama berbeda yang meyakini teologi dan menjalankan praksis keagamaan tertentu yang kontra-produktif dengan usaha membendung penyebaran wabah Covid-19. Mereka ini dapat disebut kelompok splinter—kalangan umat beragama yang berbeda dengan arus utama penganut agama masing-masing.
Sekadar diingat kembali, lasykar ‘Ababil’ atau kumpulan burung dalam jumlah sangat banyak yang menjatuhkan batu ke atas pasukan gajah pimpinan Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah di Makkah. Hasilnya, lasykar Ababil berhasil menghancurkan pasukan Abrahah. Virus corona juga menyerbu negara berpenduduk mayoritas Kristianitas semacam Filipina, Italia, Inggris, Amerika Serikat dan banyak lagi. Tidak terkecuali negara berpenduduk mayoritas Budha semacam Thailand, atau bermayoritas Hindu seperti India juga diserbu Covid-19.
Nyatanya sekarang selutuh dunia dilanda corona
'Argumen simplistis memakai kacamata kuda dan literalisme ini didukung pejabat dan tokoh politik tertentu yang tidak punya ilmu memadai dan pemahaman baik tentang ajaran Islam khususnya maqashid al-syari’ah dan sejarah Islam.' siapa mereka?🤗
sayangnya banyak muslim juga yg tdk menindas uyghur juga terinfeksi
Nah sekarang pindah ke Indonesia nih
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »