dari akun Twitter milik Dokter Tifa. Ahli Epidemiologi Molekule, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa mengklaim bahwa Pandemi 2.0 sudah dijadwalkan tahun 2025.
Dokter Tifa menjelaskan, Pandemi 2.0 akan dimajukan pada 2023. Menurutnya, Pandemi 2.0 membuat Lockdown kembali diberlakukan. Aturan semacam Lockdown, WFH, dan mengenakan masker akan populer, klaimnya.Pandemi 2.0 yang dijadwalkan tahun 2025, ternyata dimajukan, bukan di 2024, tetapi di 2023. Dalam sebulan dua bulan, akan ada peraturan Lockdown, WFH, dan aturan pakai Masker. Pertama agar masyarakat tidak protes, maka alasannya adalah Polusi Udara.
Ia meminta masyarakat untuk meningkatkan imunitas dalam beberapa minggu ke depan. Selain itu, ia juga menyarankan untuk mempersiapkan obat-obatan tertentu." Satu, tingkatkan imunitas baik-baik. Sudah saya berikan metodenya di postingan saya yang lalu. Dua, beli Ivermectin dan Hydroxychloroquin untuk jaga-jaga. Jadilah orang baik, perbaiki ibadah, salat ditambah khusyu dan tepat waktu, rajin-rajin sedekah, perbanyak amal jariyahPostingan yang dibagikan Dokter Tifa viral setelah memperoleh lebih dari 1.200 Retweet dan 3.500 tanda suka. Sebagian netizen mengaku akan mengikuti saran Dokter Tifa untuk menjaga imunitas.
Sejauh ini, belum terdapat imbauan Kementerian Kesehatan terkait adanya lockdown atau pemakaian masker secara masif kembali. Cuitan Dokter Tifa mendapat beragam komentar dari netizen.Kalau 1 sampai 2 bulan ke depan tidak terjadi maka cuitan ini termasuk hoaks. Saya screenshot dulu biar gampang lapor polisi," balas @raga**gka*a.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Dokter RSCM: Polusi tidak langsung sebabkan ISPADokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Darmawan Budi Setyanto mengatakan bahwa polusi udara di Jakarta ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Dokter sarankan ibu hamil risiko tinggi melakukan skrining NIPTDokter spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Dr. Med. dr. Damar Prasmusinto SpOG Subs KFM RS Cipto Mangunkusumo mengatakan ibu hamil yang memiliki risiko ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »