menjadi salah satu solusi penanganan sampah. Mengingat, masalah sampah di laut menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia.
Presiden Joko Widodo bahkan sampai mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Targetnya adalah pengurangansekitar 70 persen sampah di lautan Indonesia pada tahun 2025Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Kepemukiman Pemprov DKI Jakarta Suharti mengatakan, produksi sampah di Jakarta terus mengalami kenaikan.
“Ada 7.700 ton sampah di Jakarta per hari. Sampah yang sudah mengarah ke laut dan diangkat dari badan air jumlahnya mencapai 250 ton,” tuturnya. Senada dengan Suharti, Founder sekaligus CEO dari The Ocean Cleanup, Boyan Slat, mengatakan 1.000 sungai di dunia bertanggung jawab atas 80 persen sampah di lautan.Berkaca dari masalah inilah maka, Boyan dan tim The Ocean Cleanup menciptakan alat bernama Interceptor.Interceptor 001 diluncurkan di Rotterdam, Belanda, dan telah beroperasi di Jakarta. Tepatnya di Cengkareng Drain sejak Mei 2019.
Hadirnya Interceptor 001 merupakan kerja sama antara The Ocean Cleanup, Danone-AQUA, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.Alat ini berupa kapal yang memiliki beberapa komponen. Interceptor 001 disebut Boyan Slat merupakan solusi jangka panjang karena ramah lingkungan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »