di Indonesia sangat rendah dan terus turun dari tahun ke tahun. Meski demikian, persoalan ini dialami oleh hampir semua negara. Kondisi ini membuat upaya meningkatkan partisipasi laki-laki dalam pencegahan kehamilan dan pengendalian penduduk makin menantang.Penggunaan kondom membutuhkan kesadaran tinggi, bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang, tapi mudah digunakan dan efektif mencegah infeksi penyakit menular seksual.
Terus menurunnya prevalensi vasektomi di Indonesia itu justru terjadi saat tingkat penggunaan kontrasepsi modern terus meningkat. Tahun 1979, mCPR Indonesia mencapai 24,6 persen dan mencapai tingkat tertinggi pada 2013 sebesar 60,9 persen. Tahun 2020, ada 922 juta perempuan di seluruh dunia yang menggunakan kontrasepsi. Dari jumlah itu, 219 juta perempuan memilih tubektomi dan hanya ada 17 juga laki-laki yang divasektomi. Dibanding tahun 2001, jumlah perempuan yang ditubektomi naik 8 juta orang, sedangkan laki-laki yang memilih vasektomi justru turun 27 juta orang atau 61 persen.
Selain itu, penyediaan dan layanan informasi tentang kontrasepsi mantap, termasuk vasektomi, juga lebih banyak menyasar kaum perempuan dibandingkan laki-laki. Kondisi ini pun terjadi di Amerika Serikat. Ketidaksetaraan dalam akses informasi itu menimbulkan banyaknya bias terhadap vasektomi. Repotnya, disinformasi terkait vasektomi itu tidak hanya dialami calon akseptor, tetapi juga tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah yang menjalankan program KB.
Dalam masyarakat, perempuan menerima tuntutan lebih besar untuk hamil dan melahirkan. Mereka juga harus menanggung beban morbiditas dan mortalitas akibat kehamilan dan persalinan. Kondisi itu akhirnya membuat program, konseling, penyebaran informasi, hingga layanan kontrasepsi lebih banyak menyasar perempuan dibandingkan laki-laki.
Sterilisasi Kesehatan Reproduksi Fenomena Utama Kontrasepsi Pria Aktual Vasektomi Metode Operasi Pria Kondom
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »