Di India, kita melihat bagaimana ratusan mayat bergelimpangan dan terpaksa dikremasi massal. Di Brasil, Peru, Argentina, dan negara Amerika Latin lainnya serta Afrika, pemandangan yang kurang lebih sama kita saksikan di layar kaca. Meski tidak seseram di negara-negara tersebut, kita di Indonesia, pun nyaris mengalami hal serupa saat kapasitas Wisma Atlet, Kemayoran dan Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, disesaki pengidap korona.
Tiap negara tentu ingin menjadi yang pertama mendapat alokasi vaksin. Kita mungkin masih ingat pada Februari lalu, ketika Amerika Serikat mengumumkan tidak akan menyumbangkan dosis apa pun ke negara-negara miskin sampai memiliki pasokan yang berlimpah. Tidak lama kemudian, India pun menghentikan ekspor vaksinnya. Semua ini tentu keputusan politik, karena mereka mementingkan untuk memvaksinasi populasi warganya sendiri. Negara-negara di kawasan Uni Eropa, terutama yang kaya, pun setali tiga uang.